
KUKAR: Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Baharuddin Demmu menyoroti dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pembangunan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Desa Semangko dengan Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Ia mengungkap indikasi penggunaan air asin sebagai campuran pada pekerjaan turap jalan tersebut, yang berpotensi memengaruhi mutu konstruksi.
Temuan itu bermula ketika Baharuddin melakukan peninjauan langsung ke lokasi setelah menggelar kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah.
Dalam kunjungan tersebut, ia mendapatkan informasi dari warga bahwa pelaksana proyek diduga menggunakan air asin dalam campuran semen.
“Kemarin, setelah melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah, saya langsung meninjau proyek jalan Provinsi dari Desa Semangko menuju Desa Kersik, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari hasil pantauan di lapangan, diduga terdapat penggunaan air asin sebagai campuran semen,” ujarnya, Minggu, 10 Agustus 2025.
Baharuddin menambahkan, laporan warga memperkuat dugaan tersebut. Sejumlah warga mengaku melihat langsung proses pencampuran bahan bangunan yang menggunakan air asin.
“Memang campuran menggunakan air asin. Baru kemarin setelah ditegur baru mereka menggunakan air tawar,” katanya.
Menurutnya, praktik semacam ini sangat berisiko menurunkan daya tahan konstruksi. Air asin yang mengandung garam tinggi dapat merusak struktur beton, mempercepat korosi pada tulangan baja, dan memperpendek umur teknis bangunan.
Atas dasar itu, ia mendesak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Provinsi Kalimantan Timur segera melakukan pemeriksaan lapangan.
Baharuddin juga meminta rekan-rekannya di Komisi III DPRD Kaltim, yang membidangi infrastruktur, untuk ikut mengawal persoalan ini.
Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat pada setiap tahapan pekerjaan agar hasil pembangunan benar-benar sesuai standar teknis.
“Saya berharap teman-teman di Komisi III DPRD, serta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur dapat segera menindaklanjuti temuan ini, agar kualitas pembangunan terjaga dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ucapnya.
Dugaan penggunaan bahan campuran yang tidak sesuai spesifikasi pada proyek pemerintah bukan hanya berimplikasi pada kerugian material negara, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan di masa depan.
Dalam proyek jalan yang menjadi jalur penghubung antarwilayah, kualitas konstruksi menentukan kelancaran arus barang, jasa, dan mobilitas warga.
Hingga berita ini diturunkan, baik pihak Dinas PUPR-PERA Kalimantan Timur maupun kontraktor pelaksana belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan penjelasan terkait dugaan penggunaan air asin dalam proyek tersebut.

