SAMARINDA : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Presidium Pemuda Indonesia (PPI) Kota Samarinda gelar diskusi publik dengan tema Rekonsiliasi Pemuda Pasca Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan tersebut berlangsung di D’bagios Cafe pada Jumat (13/12/2024) yang dihadiri berbagai elemen pemuda.
Ketua DPD PPI Kota Samarinda, Fahry Krisna Alchantara mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan lantaran melihat hiruk pikuk kontestasi Pilkada Kaltim membawa pengaruh perpecahan di kalangan masyarakat.
“Kita melihat banyak sekali perpecahan mulai dari perpecahan yang terjadi melalui media sosial maupun secara langsung, maka dari itu sekarang waktunya kita kembali bersatu,” terangnya.
Fahry mengklaim turut dihadiri oleh sejumlah pemuda yang berasal dari pendukung paslon khususnya peserta Pemiluhan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
“Rekonsiliasi ini kemudian menjadi momen kita untuk dapat bersama sama mengawal pembangunan daerah, sudah saatnya pemuda kembali bersatu,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Abdurahman Amin menjelaskan perpecahan rentan terjadi ketika kontestasi politik hanya diikuti oleh dua peserta.
Menurut pandangannya perpecahan karena sifat pemilih lebih mendahulukan rasa sukanya kemudian disusul dengan logika pembenarannya.
“Menurut saya sifat pemilih kita kenapa kemudian terbelah karena saya liat kebanyakan pemuda itu sukanya duluan masuk baru kemudian pembenarannya masuk. Cara mendamaikannya ya perbanyak dialog,” tutupnya.(*)

