Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltim mengusulkan tahun depan sebagian unit layanan menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal itu dilakukan guna mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM yang lambat laun berdampak terhadap tarif listrik.
Kepala Dinas (Kadis) DPK Kaltim M Syafranuddin mengatakan, pada APBD-Perubahan Tahun 2022 pada Depo Arsip akan dipasang sejumlah AC agar suhu ruangan tempat disimpannya arsip atau dokumen Pemprov Kaltim, terjaga.
“Penggunaan AC itu memerlukan listrik besar, karenanya kami berpikir untuk memenuhi kebutuhan listrik yang ada perlu ditambah daya, salah satunya menggunakan PLTS,” ungkap pria yang akrab disapa Ivan ini saat ditemui awak media, Senin(19/9/2022).
Ivan menambahkan, nantinya listrik yang dihasilkan dari sinar matahari ini, dirancang untuk keperluan sehari-hari seperti lampu, komputer, atau peralatan yang memerlukan daya listrik kecil. Sementara untuk AC menggunakan daya listrik dari PLN yang selama ini digunakan.
Terkait besaran daya dan biaya yang dibutuhkan, Ivan mengaku, untuk tahap awal memerlukan dana besar sekitar Rp2 miliar masing-masing Rp1 miliar untuk keperluan Depo Arsip yang berada di Jalan Bung Tomo Samarinda Seberang dan Rp 1 miliar untuk keperluan Kantor dan Unit Layanan Perpustakaan Umum yang berada di Jalan Juanda Samarinda.
“Secara teknis kami tidak mengetahui bagaimana jaringan dan pembiayaannya, karena ke depan diharapkan ada advis dari Dinas ESDM Kaltim yang sudah berpengalaman,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Ivan, DPK Kaltim dalam waktu dekat ini akan melakukan penataan ruangan layanan perpustakaan, dengan tambah jam layanan hingga pukul 22.00 Wita.
“Selama ini, jam layanan terbatas hingga pukul 16.00 Wita dengan hari layanan Senin hingga Jumat. Berharap ada layanan esktra karena mereka kerap terbentur dengan waktu kuliah atau kerja,” pungkasnya.

