

KUTIM: Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) Nurullah menyambut baik dorongan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Meski demikian, ia tak menutup mata terhadap kendala yang masih dihadapi, terutama terkait aksesibilitas di kawasan hutan.
“Kami menyadari bahwa masih banyak akses pariwisata di sekitar kawasan hutan yang belum dapat diintervensi,” katanya.
“Hal ini menjadi hambatan utama dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata kita,” ungkap Nurullah, Kamis (23/11/2023).
Meskipun demikian, Nurullah menegaskan bahwa kendala tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk tidak mengembangkan sektor pariwisata.
Ia menyatakan kesiapannya untuk menjadikan pariwisata sebagai motor penggerak perekonomian daerah.
“Perbaikan maupun pembangunan infrastruktur yang memadai akan terus dilangsungkan secara berkelanjutan. Kita perlu mempersiapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dan sebagai pembangkit ekonomi masyarakat,” paparnya.
“Ini adalah langkah strategis untuk memajukan potensi wisata yang dimiliki,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan regulasi yang ada, seperti UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata serta Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 yang mengatur tentang Aksesibilitas.
Nurullah yakin bahwa dengan pembangunan infrastruktur yang terus menerus, sektor pariwisata Kutim akan terus berkembang pesat.
“Nantinya, ketika jalan tol Samarinda-Bontang selesai dibangun, ini akan menjadi nilai tambah bagi kita. Dengan keyakinan ini, kita optimis bahwa sektor pariwisata kita akan menjadi primadona baru di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.
Terakhir, Nurullah meyakini kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur akan memberikan dorongan positif dalam mengangkat potensi pariwisata Kutim. (*)

