JAKARTA: Sebagai bagian dari upaya memperkuat peran Bea Cukai dalam mendukung pertumbuhan industri dan memfasilitasi perdagangan, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat, yaitu PT Mattel Indonesia II (East Plant).
Dalam kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2025 tersebut, Budhi Utama menegaskan komitmen Bea Cukai untuk terus memberikan fasilitas strategis bagi industri berorientasi ekspor, melalui skema kawasan berikat yang telah terbukti menjadi motor penggerak ekspor nasional sekaligus pencipta lapangan kerja.
PT Mattel Indonesia II (East Plant) merupakan perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat yang berada di bawah pengawasan Bea Cukai Cikarang.
Perusahaan ini bergerak di bidang industri mainan anak-anak dengan produk utama berupa boneka Barbie.
Sebagai perusahaan berorientasi ekspor, PT Mattel Indonesia II (East Plant) memanfaatkan fasilitas fiskal kawasan berikat untuk mendukung kelancaran kegiatan produksinya.
Diketahui, nilai penambahan investasi perusahaan ini pada tahun 2024 mencapai Rp115.672.966.826, sedangkan nilai devisa ekspornya selama periode 2023–2025 mencapai Rp10.810.461.672.245.
Hingga akhir 2024, perusahaan ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 8.361 orang.
Presiden Direktur PT Mattel Indonesia, Roy Tandean, menyampaikan apresiasinya terhadap peran pemerintah, khususnya Bea Cukai, yang sejak awal telah mendukung pertumbuhan perusahaan.
“PT Mattel Indonesia merupakan perusahaan penanaman modal asing yang sejak awal investasinya telah memperoleh fasilitas kemudahan fiskal dari pemerintah. Fasilitas ini sangat membantu dalam proses produksi dan pengembangan bisnis, hingga kami mampu berkembang menjadi dua pabrik (plant) dan mempekerjakan sedikitnya 8.000 karyawan,” ujar Roy.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari Bea Cukai sangat penting dalam mendorong daya saing perusahaan di pasar global.
“Kami sangat berterima kasih karena pertumbuhan perusahaan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, khususnya melalui Bea Cukai. Dukungan tersebut memberi kami daya saing yang kuat di pasar global,” tutupnya.

