KUKAR: Ketua BUMDes Perangat Selatan, Munir, menjelaskan kekurangan air yang terjadi di Desa Perangat Selatan disebabkan oleh beberapa faktor.
“Setiap libur, cuaca panas itu pasti hampir dikatakan defisit air, hari libur panjang, hari besar terutama hari raya dan panas kemarau,” kata Munir di Desa Perangat Selatan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024).
Sebagai informasi, salah satu RT yang sangat merasakan dampak krisis air ini ialah RT 15. Warga mengeluhkan air yang sudah tidak mengalir selama dua bulan.
Munir menyebut, hanya ada satu sumur yang digunakan di Perangat Selatan. Sementara sedikitnya ada 527 pelanggan yang harus dilayani untuk kebutuhan air bersih.
Ia mengaku, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan krisis yang menimpa warga Perangat Selatan, khususnya RT 15.
Berdasarkan musyawarah bersama BUMDes warga RT 15, BPD dan kepala desa, tercapai kesepakatan untuk dibuatkan sumur di RT 15 sebagai solusi permasalahan ini.
“Kita bukan cari sumur, kita cari air,” tegasnya.
Untuk pembuatan sumur tersebut, dianggarkan dana sebesar Rp100 juta dari penyertaan modal dan akan segera dilaksanakan pengerjaannya jika sudah ada uangnya dari desa.
Munir menambahkan, meski pihaknya telah berupaya namun memang ada berbagai faktor yang tak bisa dihindari.
“Pertama hari besar, kemudian alam tidak bisa dilawan (kemarau). Cuaca panas belum sembuh kemudian ada indikasi setrum kita kurang. Kami tindaklanjuti ke PLN,” ungkapnya.(*)

