SAMARINDA: Di antara 42 peserta terpilih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota Samarinda tahun 2025, nama Nova Zhalzabila mencuri perhatian.
Siswi SMAN 7 Samarinda ini menjadi satu-satunya perwakilan perempuan dari sekolahnya yang lolos hingga tahap akhir dan kini masuk kandidat pembawa baki bendera merah putih.
Nova lahir di Loa Janan Ilir Samarinda pada 23 November 2008.
Sejak awal masuk SMA, ia aktif mengikuti ekstrakurikuler paskibra di sekolah.
Ketertarikannya untuk ikut Paskibraka bukan sekadar iseng.
Ia punya cita-cita besar ingin membanggakan orang tua dan memperluas pergaulan lintas sekolah.
“Dari awal masuk SMA saya sudah ikut ekskul paskib. Pas seleksi sekolah, saya satu-satunya perempuan dari SMAN 7 yang lolos ke tingkat kota. Tinggi badan saya 165 cm, dan alhamdulillah jadi kandidat pembawa baki bersama tiga orang lainnya,” ucap Nova saat ditemui di lokasi latihan Halaman GOR Segiri, Selasa, 5 Juli 2025.
Statusnya sebagai kandidat pembawa baki masih menunggu keputusan final yang akan ditetapkan sekitar 16 Agustus, sehari sebelum pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Meski begitu, Nova mengaku siap secara mental dan percaya diri menjalankan tugas jika nanti ditunjuk.
“Deg-degan pasti, karena belum pernah di posisi itu. Tapi saya juga bangga. Sekarang statusnya masih kandidat, tapi saya optimis bisa dipercaya mengemban tugas ini,” ujarnya sambil tersenyum.
Selama mengikuti pelatihan intensif, Nova mengakui bahwa perjuangan tidaklah mudah.
Salah satu tantangan berat adalah latihan fisik berupa long run atau lari jarak jauh yang dilakukan sebelum sesi baris-berbaris.
“Latihan fisik paling berat itu long run. Tadi kita lari dari lapangan sini sampai Taman Samarendah. Jaraknya mulai dari 3 kilo sampai 10 kilo,” ceritanya.
Latihan Paskibraka dimulai sejak pukul 07.00 pagi dan berakhir menjelang pukul 17.00 sore.
Seluruh peserta diwajibkan sudah siap di lapangan sebelum pukul 06.30 Wita.
Rutinitas yang padat itu dijalani selama masa karantina dari 4 hingga 18 Agustus, bertempat di Hotel Five Premier Samarinda.
“Fasilitas karantina sangat baik. Kita dapat seragam latihan dua setel, sepatu, topi, dan perlengkapan lainnya. Dukungan dari Pemkot juga luar biasa. Kami merasa sangat diperhatikan,” kata Nova.
Ia mengaku mendapat dukungan penuh dari orang tua maupun pihak sekolah selama mengikuti proses seleksi hingga latihan.
Dari SMAN 7, total ada empat peserta yang lolos tiga laki-laki dan hanya satu perempuan, yaitu Nova sendiri.
Yang membuatnya tertarik masuk Paskibraka bukan sekadar seragam atau tampil di hari besar.
Nova ingin menjadikan pengalaman ini sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah.
Ia bahkan sudah menetapkan cita-cita ingin menjadi bagian dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
“Saya ingin masuk IPDN. Semoga pengalaman di Paskibraka ini bisa jadi modal penting. Apalagi saya belajar banyak hal, mulai dari kedisiplinan, kerja sama tim, hingga rasa cinta tanah air,” ucapnya mantap.
Tahun ini, proses seleksi calon Paskibraka tingkat Kota Samarinda diikuti oleh 339 pendaftar dari SMA, SMK, dan MA.
Seleksi digelar dalam enam tahapan, baik secara daring maupun luring.
Dari jumlah tersebut, hanya 42 peserta terbaik, 21 putra dan 21 putriyang dinyatakan lolos dan berhak menjalani pelatihan.
Nova dan rekan-rekannya akan tampil dalam dua sesi utama pada 17 Agustus nanti: upacara pengibaran di pagi hari dan penurunan bendera pada sore harinya.
Semua peserta akan menjalani peran secara penuh tanpa cadangan, dengan sistem rotasi.
Momen ini menjadi sejarah tersendiri bagi Nova, dan tentu menjadi kebanggaan bagi keluarga, sekolah, dan warga Samarinda.
Dengan semangat yang tak pernah padam dan disiplin tinggi, Nova Zhalzabila siap menyambut hari kemerdekaan sebagai bagian dari barisan pengibar sang saka Merah Putih.

