KUKAR: Dalam upaya untuk mempromosikan aktivitas yang sehat dan positif di kalangan pemuda, Polisi Resort Kutai Kartanegara (Kukar) di Kalimantan Timur (Kaltim) sedang bersiap untuk menggelar kompetisi lari malam ramadan sejauh 100 meter.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah balapan liar ilegal dan memupuk budaya kompetisi yang sehat serta penemuan bakat.

Kapolres Kukar, Heri Rusyaman menyatakan dukungan penuhnya sertakan memfasilitasi lomba lari tersebut.
“Semoga kompetisi ini menjadi acara tahunan untuk menemukan bakat, terutama dengan memberikan kesempatan kepada pemuda atau masyarakat untuk mengarahkan hobi mereka ke kegiatan yang lebih positif, salah satunya adalah olahraga malam seperti lari malam,” katanya.
Dengan mengakui tantangan yang ada selama bulan puasa, termasuk balapan liar ilegal, perang sarung serta tawuran, Hari Rusyaman memuji pengenalan lomba lari malam sebagai alternatif positif.
“Ahamdulillah salah satu kegiatan yang dicetus salah satunya adalah lari malam dan ini kita apresiasi dengan Inipun tingkat kenakalan bahkan balap liar sudah berkurang di wilayah khususnya di Kukar,” jelas Heri.
Menurutnya, Kompetisi seperti ini bisa menjadi metode untuk mengarahkan semangat kompetitif pemuda ke kemampuan individual seperti berlari.
Sementara itu, Sekretaris Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kukar sekaligus Wakil Ketua Panitia Lari Malam Hardiansyah memaparkan bahwa lomba lari ini untuk kategori pelajar dan umum dikhususkan untuk laki laki.
“Untuk kriterianya tidak boleh atlet, untuk umum tidak ada batasan usia,” jelasnya.
Untuk mendaftarkan akan diumumkan melalui media sosial dan platform media pemberitaan disertakan nomor kontak person yang dapat dihubungi.
Sebagai informasi kompetisi yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Sabtu malam, dan akan mendapatkan dukungan dari Polres Kukar dalam hal bantuan keuangan, keamanan, dan fasilitas kesehatan.
Inisiatif ini tidak hanya merupakan langkah untuk mengurangi aktivitas buruk terutama pemuda tetapi juga menjadi bukti komitmen Polres Kutai Kartanegara dalam memupuk lingkungan yang lebih aman dan konstruktif bagi masyarakat, terutama selama periode signifikan seperti Ramadan.(*)

