KUKAR : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut rest area di pertengahan jalur utama Samarinda – Bontang yang akan diberi nama “Odah Singgah Kampung Kopi Luwak Prangat Baru (Kapak Prabu) PPM Kaltim Kilometer 59” ini untuk membangun budaya, bukan sekadar fisik.
“Tanggung Jawab sosial membangun budaya karena budaya kita sekarang apa? Cari pohon rindang, tempat ibadah tapi tidak ibadah atau pipis di warung tapi tidak belanja,” ujarnya di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa, 7 Januari 2025.
Akmal mendukung penuh langkah Forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Sektor Minerba Kaltim dalam membangun rest area dengan luas total 5.000 m2 tersebut.
“Ini membangun budaya yang lebih beradab, kebutuhan paling mendasar dari manusia. Semoga langkah kecil ini menjadi pahala bagi kita semua,” tegasnya.
Diketahui, rest area ini akan dibangun secara kolaboratif yang didanai oleh perusahaan-perusahaan tambang batu bara dan minyak.
Yakni PT Indominco Mandiri, PT Theis dan Bayan Group. Ada pula PT Pertamina dan PKT untuk pengembangan UMKM setempat, salah satunya usaha kopi luwak.
Ia mengaku, walau tampak dibangun untuk hal remeh seperti buang air ke toilet atau pun singgah makan, tetapi rest area ini akan sangat bermanfaat bagi banyak orang hingga menghidupkan ekonomi kawasan.
“Ikan koi itu kecil, tapi indah. Karena itu mari kita mulai,” yakinnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun berharap, Odah Singgah Kapak Prabu segera direalisasikan agar bisa dinikmati manfaatnya oleh para pengguna jalan.
Ketua Forum PPM Sektor Minerba Kaltim Muslim Gunawan menerangkan, rest area akan dikonsep sehijau mungkin (ramah lingkungan) dan memiliki empat bangunan yang menjadi etalase UMKM setempat. Kemudian juga akan disiapkan taman bermain bagi anak (play ground) dan camping ground.
“Total biaya untuk membangun rest area ini sekitar Rp3,5 miliar. Perusahaan yang memberikan kontribusi nanti akan kita pasang nama-namanya. Yang nyumbang hanya Rp10 juta tidak kita pasang,” ungkapnya seraya bercanda.
Selain itu, UMKM di Odah Singgah Kapak Prabu nantinya akan diberikan pendampingan selama satu tahun hingga mereka benar-benar mandiri. Forum PPM menyarankan agar pengelolaan rest area ini dilakukan satu pintu melalui satu pengelola.
Odah Singgah, lanjutnya, akan dibangun menggunakan kayu seperti ulin dan bengkirai yang furnitur di dalam rest areanya akan didominasi bahan kayu sungkai.
“Yang pasti konsep bangunannya lokal Dayak, Kutai dan modern,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyarankan penanaman 500 bibit kopi di sekitar areal rest area dengan harapan ada edukasi di lokasi rest area sesuai namanya, Kampung Kopi Luwak Prangat Baru.
Tampak mendampingi Pj Gubernur, Kepala Dinas ESDM Bambang Arwanto, Kepala Dinas Kehutanan Joko Istanto, Kepala DPMPD Puguh Harjanto, Karo Adpim Syarifah Alawiyah dan Karo Adbang Irhamsyah.
Hadir pula, Camat Marangkayu Ambo Dalle, Kepala Desa Prangat Baru Fitriati serta perwakilan perusahaan.(*)

