SAMARINDA: Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Forum Nasional Sosial Masyarakat (Fornassosmas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia ke-11 resmi dibuka di Gedung Rektorat Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis 26 Juni 2025.
Dengan tema “Membangun Sinergi dan Solidaritas untuk Visi Guna Mewujudkan Generasi Emas 2045”, kegiatan ini diikuti sekitar 50 delegasi dari 18 kampus di seluruh Indonesia.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, hadir langsung membuka acara.
“Sebagai pemerintah provinsi kami bangga dan berbahagia, Kaltim menjadi tuan rumah acara ini di Unmul,” ucapnya.
Tema kegitan ini menurutnya sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 dan visi Kaltim Sukses menuju Generasi Emas.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim baru saja meluncurkan program Gratispol dan Jospol dan sudah diimplementasikan beberapa sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan.
“Tahun ini anak-anak semester 1 sudah tidak membayar UKT. InsyaAllah Januari nanti, semua semester dari 2 sampai 8 juga gratis. Ini bentuk keberpihakan kami”.
Mahasiswa, menurutnya, adalah mitra pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan.
“Kami tidak melihat mahasiswa dari sisi negatif. Mahasiswa adalah aset bangsa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Seno mengajak mahasiswa agar tidak hanya mengkritik tapi juga membangun. Ia menyebut mahasiswa bisa menulis, meneliti, dan menjadi bagian dari solusi, termasuk dalam menyebarluaskan informasi tentang program-program daerah.
“Mahasiswa adalah calon politisi, calon ilmuwan, calon pemimpin bangsa. Jadi demo itu boleh, tapi jika pemerintah sudah benar, jangan didemo terus,” ujarnya.
Wakil Rektor III Unmul bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Muhammad Bahzar, menyampaikan harapan agar forum ini tidak sekadar menjadi ajang kumpul seremonial, tapi mampu melahirkan ide dan konsep nyata.
“Biasanya mahasiswa demo dulu baru bikin konsep. Harusnya sekarang dibalik. Buat konsep dulu baru perjuangkan. Jangan hanya pandai mengkritik tapi tidak bisa berbuat,” tegasnya.
Ia juga mendorong mahasiswa Unmul khususnya, untuk membantu mempromosikan program-program unggulan seperti Gratispol, sebagai bagian dari sinergi pembangunan daerah.
“Mahasiswa harus berkontribusi kepada pemerintah. Momen hari ini harus melahirkan konsep untuk generasi emas, bukan untuk disimpan sendiri, tapi dibagikan ke publik,” tuturnya.
Presiden BEM KM Unmul, Ilham Maulana, dalam pidatonya menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Ia menyebut forum Fornassosmas menjadi ruang strategis untuk membangun solidaritas dan sinergi antar mahasiswa dari berbagai daerah.
“Tema kita kali bukan hanya slogan, tapi harus menjadi gerakan kolektif untuk mendorong tercapainya SDGs, terutama pendidikan inklusif, keadilan sosial, dan pengurangan ketimpangan,” ujarnya.
Ilham menambahkan, mahasiswa harus terus menjaga semangat optimisme, meski tantangan generasi bangsa terus muncul. Ia mengajak semua elemen mahasiswa dari Sabang sampai Merauke untuk bergandengan tangan.
“Mahasiswa harus menjadi pelopor perubahan. Kontribusi konkrit kita diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan. Tidak boleh ada yang tertinggal,” tegasnya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi

