SAMARINDA: Wakil Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rusmadi Wongso menggelar acara berbuka puasa dan salat tarawih bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Samarinda, di rumah jabatan Wakil Wali Kota Samarinda, Kamis (4/4/2024).
Acara ini sebagai momentum penting dalam memperkuat persatuan umat Nabi Muhammad SAW menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah.
Rusmadi Wongso memberikan apresiasi kepada PCNU atas konsistensinya dalam menjaga Islam yang toleran di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur dan khususnya di Kota Samarinda.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi dari berbagai aspek dalam mewujudkan Samarinda sebagai Kota Peradaban.
“Samarinda dapat menjadi pusat peradaban apabila warganya mampu membangun sinergi, baik antarwarga maupun dengan pemerintah. Harmoni dan saling menghormati antar umat merupakan hal yang sangat penting,” ujar Rusmadi.
“Maka dari itu, maju tidaknya sebuah kota, tergantung dukungan dari seluruh masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Politikus PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan hasil positif terkait inflasi Kota Samarinda yang terjaga pada angka 2,84 persen, terendah di seluruh Kalimantan Timur.
Lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Timur 3,03, bahkan nasional yang berada di angka 3,05.
“Kadang inflasi ini menjadi penyakit yang menakutkan masyarakat, padahal aman-aman saja. Inflasi ini harus kita jaga dengan pertumbuhan ekonominya yang harus stabil,” terang Rusmadi.
Dalam hal ini, Rusmadi secara pribadi mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan, dan partisipasi, terutama dari warga NU, yang merupakan organisasi yang mengedepankan soal kebangsaan.
Menurutnya, persoalan keagamaan dan kebangsaan harus dijaga seimbang karena keduanya saling berkaitan dan sangat penting untuk dipertahankan.
Rusmadi juga mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan suasana yang baik, khususnya antar umat beragama, dengan mengedepankan pembangunan harmoni dan kegiatan yang bermanfaat bagi semua pihak.
“Dengan sinergi dan kerjasama kita semua, mari bersama-sama menjadikan Samarinda sebagai pusat peradaban yang menonjolkan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan keagamaan,” tutupnya.(*)

