JAKARTA : Sekretaris Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengatakan Road to Mahakam Investment Forum (RMIF) merupakan suatu kegiatan yang mendorong peningkatan minat dan realisasi investasi di Kaltim.
“Nantinya akan menampilkan pengelola kawasan dan proyek Green Investment, serta Blue Economy Kaltim,” kata Yuni, sapaan akrabnya.
Hal itu ia sampaikan ketika mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor menghadiri sekaligus melaunching Road to Mahakam Investment Forum “Blue and Green Economy Investment Toward The Sustainable Economic Development in East Kalimantan” di Ballroom Dua Mutiara JW Marriott Jakarta, Kamis, (31/8/2023).
Ia menjelaskan, RMIF juga akan melihatkan highlight project investasi Benua Etam kepada pihak yang berkepentingan untuk dapat menghadirkan investor potensial di Benua Etam.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltim mampu menopang sebesar 49 persen dari keseluruhan Pulau Kalimantan,” sebutnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi tahun 2018 hingga triwulan I tahun 2023, total Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp155.79 trilliun dengan total proyek 26.241 dan serapan tenaga kerja (TKI) 105.510 orang dan TKA 594 orang.
Penanaman Modal Asing (PMA), total US$ 4.114,26 miliar dengan total proyek 4.681 proyek dan serapan tenaga kerja (TKI) 57.849 orang dan TKA 860 orang.
Sementara sektor usaha terbanyak PMDN dan PMA untuk pertambangan 2.941 proyek, tanaman pangan dan perkebunan 3.414 proyek, sedangkan perdagangan 9.820 proyek.
Selain itu, lanjutnya, Kaltim telah berkomitmen dalam percepatan pembangunan hijau melalui Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) berupa fasilitas insentif penurunan
emisi Gas Rumah Kaca dari Bank Dunia dengan
skema pembayaran berbasis kinerja.
Ia menambahkan, ditetapkannya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi Kaltim untuk menyesuaikan sebagai kawasan penyangga.
“Kontirbusi perekonomian per provinsi di daerah
ALKI II, Kaltim sebesar 13.54 persen,” katanya.
“Sedangkan potensi nilai perdagangan yang melewati jalur ALKI 1,5 juta USD per hari,” paparnya.
Launching RMIF ditandai dengan penekanan
tombol sirine oleh Sekda Sri Wahyuni bersama
Kepala BI Perwakilan Kaltim Budi Widihartanto
dan pejabat Kementerian Investasi Noor Fuad
Fitrianto.
Launching diisi presentasi terkait kawasan industri Kaltim, produk hilir kelapa sawit dan kakao, pengembangan ekowisata bahari (Kaniungan dan Teluk Sumbang), pengelolaan sampah, pabrik karet remah, serta kawasan industri Buluminung.
Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Yuni menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh undangan RMIF, terutama pejabat kedutaan dan perwakilan dari negara-negara sahabat.
Acara dihadiri Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan Kementerian Investasi/BKPM Noor Fuad Fitrianto, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Budi Widihartanto, Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona Faroek dan Anggota DPRD Kaltim Nidya Listiono, pejabat duta besar Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, Finlandia dan negara sahabat.
Tampak hadir pula, Sekretaris DPMPTSP Kaltim Noer Adenany, pejabat kementerian/lembaga, Indonesia Investment Promotion Center dan Indonesian Trade Promotion Center, Dewan Kawasan, pejabat Otorita Ibu Kota Nusantara, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltim. (*)

