Samarinda – Banyaknya masyarakat terdampak akibat dari pandemi Covid-19 yang belum juga mereda ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berinisiatif menyiapkan bantuan sosial (bansos) guna mengurangi beban masyarakat terdampak.
Demikian disampaikan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun saat jumpa pers pada Senin (26/7/2021) di Balai Kota Samarinda.
Diterangkan bila sumber dana yang digunakan untuk memberikan bantuan kepada warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) dan yang perekonomiannya terdampak ini dikumpulkan dari sisa pemotongan tambahan penghasilan pegawai (TPP) aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Samarinda pada tahun 2020 lalu.
“Kalau secara niatan tentunya kami ingin sekali memberikan bantuan kepada seluruh warga Samarinda. Namun, karena terbatasnya anggaran sehingga bantuan diprioritaskan kepada warga yang tengah menjalani isoman atau terdampak perekonomiannya,” terang Andi Harun.
Terkait teknis, Andi menuturkan jika pihaknya telah memerintahkan seluruh lurah untuk melakukan pendataan secara door to door untuk kemudian dilaporkan kepada Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengenai warga yang menjalani Isoman.
Pengecekan data pasien yang terpapar Covid-19 juga akan dilakukan di seluruh rumah sakit di Kota Samarinda guna mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan seperti tidak meratanya bansos yang diberikan.
“Selama ini konsolidasi terus berjalan, namun kami ingin bantuan ini harus tepat sasaran dan tidak boleh dobel. Kami tidak mau ada kesalahan data karena ketergesa-gesaan,” tegas Andi.
Sementara itu, Asisten III Pemkot Samarinda Ali Fitri Noor menjelaskan, Pemkot akan memberikan bantuan kepada warga Samarinda yang tengah menjalani isoman dalam bentuk vitamin dan obat-obatan. Untuk diketahui, pemotongan TPP ASN sebesar Rp100 ribu per orang dan kemungkinan akan terhimpun sebesar Rp1,1 miliar.
“Sisanya itu ada sebesar Rp100 juta. Ini yang akan kami gunakan. Nantinya kemungkinan pada Kamis, kami akan distribusikan melalui kelurahan masing-masing,” terangnya.
Ali juga memaparkan, selain bantuan vitamin dan obat-obatan, nantinya juga akan diberikan dalam bentuk paket sembako senilai Rp100 ribu per paket sebanyak 10 ribu paket. Untuk paket sembako yang akan didistribusikan pada Agustus mendatang, nantinya akan diprioritaskan kepada warga yang tengah menjalani isoman dan yang terdampak secara ekonomi pada Agustus mendatang.
“Untuk bantuan paket sembako itu karena kami perlu mengumpulkan dulu potongan TPP ASN. Jadi pemerintah juga berdiri berdampingan dengan masyarakat,” tutur Ali.
Selain warga yang tengah menjalani isoman atau terdampak Covid-19 secara perekonomian, sambung Ali, paket sembako juga akan diberikan kepada pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
Hal ini dilakukan lantaran pelaku UMKM juga turut menerima dampak secara perekonomian akan adanya pandemi dan pembatasan kegiatan.
“Yang jelas bantuan ini akan kami rapikan sedemikian mungkin, agar kita juga dapat membantu pelaku UMKM,” tutup Ali.

