
KUKAR : Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir besar. Akibatnya, sejumlah permukiman di wilayah tersebut terendam air bah.
“Banjir ini akibat derasnya air hujan dan tumbukan air pasang dari Sungai Mahakam,” ujar Camat Loa Kulu H. Adrianyah, Sabtu, 12 April 2025.
Menurutnya, ada lima wilayah di Kecamtan Loa Kulu yang terdampak banjir. Mulai dari Desa Rempanga, Kuntap, Sentuk, Beroak, Sungai Payang, dan Dusun Lebaho Lais.
Berdasarkan data sementara, dua lokasi tersebut mengalami dampak terparah dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang cukup signifikan.
Dua lokasi tersebut yaitu Dusun Lebaho Lais, sebanyak 267 KK dari enam rukun tetangga (RT) terdampak genangan air. Sementara di Desa Sungai Payang, tercatat sebanyak 202 KK yang tersebar di 11 RT, yaitu RT 2, 3, 4, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, dan 19.
Akibat kondisi tersebut, masyarakat terdampak sangat membutuhkan bantuan darurat, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar dan layanan kesehatan.
Camat Adrianyah menyebut sejumlah kebutuhan mendesak antara lain obat-obatan seperti paracetamol, obat flu dan batuk, salep gatal.
Selain itu, popok sekali pakai ukuran XL dan XXL, minyak telon, minyak kayu putih, serta bahan pangan pokok. “Warga sangat membutuhkan berbagai obat-obatan dan sembako,” ujarnya.
Seiring meningkatnya kebutuhan warga, bantuan mulai berdatangan dari berbagai pihak. Selain dari Pemerintah Kabupaten Kukar, dua perusahaan yang beroperasi di wilayah Loa Kulu turut menyalurkan bantuan sosial sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Perusahaan itu adalah PT Multi Harapan Utama (MHU) dan PT Mandiri Karya Investindo (MKI), “Alhamdulillah, berbagai bantuan telah diterima,” tambah Adrianyah.
Selain itu, pihak Kecamatan Loa Kulu bersama para relawan dan pihak swasta saat ini terus berkoordinasi untuk memastikan pendistribusian bantuan secara merata ke seluruh titik terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, genangan air di sejumlah wilayah masih belum surut sepenuhnya.
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Sebab, curah hujan masih tinggi dan kondisi Sungai Mahakam belum sepenuhnya stabil. (Adv)

