
KUKAR : Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur terus menggencarkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang digulirkan oleh pemerintah pusat.
Program ini telah dimulai sejak 10 Februari 2025 untuk memberikan akses layanan kesehatan tanpa biaya bagi seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data dashboard pemantauan pendaftaran dan kehadiran cek kesehatan gratis, hingga saat ini jumlah pendaftar telah mencapai 1.733 orang. Sebanyak 1.134 peserta di antaranya telah hadir dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Program ini terbuka bagi semua kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia (lansia) yang tersebar di seluruh puskesmas wilayah Kukar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kukar Kusnandar menjelaskan bahwa transparansi data menjadi kunci dalam memantau efektivitas program ini.
“Setiap hari kita bisa melihat secara real-time berapa yang mendaftar dan berapa yang benar-benar hadir untuk menjalani pemeriksaan,” ujarnya, Kamis, 27 Maret 2025.
Salah satu contoh data harian pada 26 Maret 2025 mencatat bahwa dari 59 orang yang mendaftar, hanya 48 orang yang hadir untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Sebaran kehadiran berdasarkan puskesmas adalah sebagai berikut, Muara Kaman sebanyak 12 orang, Badak Baru sebanyak 11 orang, Loa Kulu sebanyak 9 orang.
Kemudian, Loa Ipuh sebanyak 5 orang, Loa Janan sebanyak 4 orang, Sebulu II sebanyak 3 orang dan Marangkayu sebanyak 1 orang.
Sementara itu, total 59 pendaftar pada 26 Maret 2025 berasal dari berbagai puskesmas, dengan jumlah tertinggi berasal dari Handil Baru sebanyak 21 orang. Kemudian, diikuti Loa Ipuh sebanyak 19 orang, Rapak Mahang sebanyak 4 orang.
Selain itu, serta beberapa puskesmas lainnya seperti Sebulu II, Loa Janan, Badak Baru, Muara Kaman, Loa Kulu, Sungai Merdeka, Separi III, dan Muara Jawa yang masing-masing memiliki jumlah pendaftar bervariasi antara 1 hingga 4 orang.
Kusnandar berharap agar masyarakat semakin antusias memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini.
“Kami mengimbau seluruh warga Kukar untuk tidak ragu datang ke puskesmas terdekat dan melakukan pemeriksaan kesehatan. Ini kesempatan bagi masyarakat untuk mendeteksi dini kondisi kesehatannya tanpa biaya,” ujarnya.
Meski angka kehadiran sudah cukup tinggi, tantangan tetap ada. Terutama dalam meningkatkan persentase realisasi dari jumlah pendaftar.
Faktor jarak, keterbatasan transportasi, hingga kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan preventif masih menjadi kendala yang perlu diatasi.
Dengan program ini, Dinkes Kukar berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan akses kesehatan yang lebih inklusif dan merata di seluruh wilayah. (Adv)

