
Bontang – Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina meminta Tim Percepatan Pemanfaatan Air Permukaan Bontang untuk kerja cepat menghadapi krisis air bawah tanah.
Tuntutan kerja cepat tersebut lantaran air bawah tanah Bontang diprediksi akan habis dalam waktu empat tahun kedepan tepatnya tahun 2026 ,berdasarkan penelitian LAPI ITB tahun 2006, bahwa bontang 20 tahun akan krisis air.
Alternatif yang diajukan adalah penggunaan air Waduk Marangkayu atau menggunakan air bekas lubang tambang (void) PT Indominco.
Upaya penggunaan air Waduk Marangkayu terkendala regulasi hibah tanah. Oleh karena itu Amir Tosina mendorong penggunaan air void PT Indominco.
“Sekarang lagi di upayakan adalah bagaimana penggunaan air void PT Indominco,” ujarnya saat di sambangi Narasi.co, Senin (29/8/2022).
Ia menerangkan, berdasarkan penjelasan Tim Percepatan Pemanfaatan Air Permukaan Bontang, pemanfaatan air void PT Indominco tersebut masih dalam proses pengurusan penggunaan lahan, sebab daerah void tersebut masih kewenangan provinsi.
“Masih dalam proses. Tinggal tunggu jawaban dari provinsi saja, kalau PDAM mereka sudah siap,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya mendesak agar kerja Tim Percepatan Pemanfaatan Air Permukaan untuk kerja cepat. Agar sebelum menghadapi krisis air, pemerintah Kota Bontang sudah menyiapkan solusinya.
“Saya minta harus kerja cepat, setidaknya tahun ini atau tahun depan penggunaan air void PT Indominco terealisasi,” tandasnya.

