
Bontang – Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina menyoroti penanganan banjir yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Ia menilai progres penanganan banjir yang dilakukan Pemkot di pertengahan tahun ini (2022) belum signifikan.
“Bahkan ini tidak ada tanda-tanda tindak lanjut. Saya minta keseriusan wali kota,” kata Amir, pada Selasa (2/8/2022).
Ia menegaskan, jika beban anggaran tidak mampu mengakomodir penanganan banjir, maka pemerintah harus melibatkan seluruh stakeholder khusus perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bontang.
“Undang seluruh perusahaan bantu penanganan banjir, dengan memanfaatkan alat-alat mereka dalam pengerukan,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase, saat disambangi Narasi.co menjelaskan bahwa pihaknya sudah melibatkan perusahaan dalam penanganan banjir.
“Salah satunya dalam program pembangunan turap di Kelurahan Guntung, di situ juga libatkan perusahaan,”tuturnya.
Selain pembenahan drainase dan pengerukan sungai, pemerintah juga tengah merencanakan melakukan pembelian dua unit excavator amfibi.
“Untuk pengerukan sungai kami berencana mengadakan dua excavator amfibi.Satu berukuran besar dan satu berukuran minimalis. Dengan harapan mampu memaksimalkan pengerukan sungai di Bontang,” terangnya.
Pengadaan dua excavator amfibi yang di garap Pemkot Bontang direncanakan akan direalisasikan tahun ini.
“Saya lupa nominalnya, intinya ada dua unit yang bakal kita adakan,” tandasnya.

