

SAMARINDA : Dalam perannya sebagai wakil rakyat, Anggota Komis III DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim mengaku menjadikan Surah Al-Quraisy sebagai landasan dalam bekerja.
“Di surah ini kita punya tanggung jawab menjamin hadirnya kesejahteraan dan rasa aman,” ujarnya pada saat tampil di Podcast Kabar Tuntas, Samarinda, Jumat 11 April 2025.
Ia mengaku, sejak masa kampanye baik di tahun 2019 maupun 2024 dirinya sering menyampaikan Surah Al-Quraisy sebagai edukasi dan juga pengingat bagi dirinya sendiri.
“Secara garis besar surah ini menggambarkan kondisi orang Quraisy yang berada dalam kondisi stabilitas baik. Mereka bisa melakukan proses perdagangan di musim dingin dan juga panas,” sebutnya.
Ia menjelaskan, kestabilan itu terjadi karena dua faktor. Pertama, memberi makan kepada orang yang lapar berarti bicara kesejahteraan. Kedua, memberikan rasa aman dari ketakutan.
“Kalau saya menemukan sesuatu yang bertentangan dengan pemenuhan kesejahteraan dan rasa aman, maka di situ saya akan bereaksi,” tegasnya.
Hal itu lah yang kemudian terjadi saat polemik upah pekerja Teras Samarinda muncul. Ada komponen terkait kesejahteraan dan rasa aman yang belum dipenuhi di mana para pekerja belum mendapat hak atas pekerjaan yang sudah mereka lakukan.
“Saya memberi atensi sampai titik akhir dan memberi reaksi yang viral sejagat raya,” ucapnya.
Sebelumnya, pada 27 Februari 2025 lalu sempat beredar video Abdul Rohim melempar kotak nasi kepada salah satu perwakilan Dinas PUPR Kota Samarinda dalam sebuah pertemuan.
Pertemuan tersebut membahas terkait upah pekerja Teras Samarinda yang sudah berlarut-larut belum dibayar hingga merenggut kesejahteraan mereka

