
SAMARINDA : Kondisi infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya mulus menjadi kendala tersendiri bagi para pemudik yang melintasinya saat menjelang Lebaran 2025.
Warga khawatir, kondisi jalan seperti itu dapat mengganggu perjalanan mereka menuju kampung halaman maupun bersilaturahmi kepada keluarga dan kerabat.
Salah satu akses jalan yang kondisinya belum mulus adalah ruas Berau ke Kutai Barat, Kalimanttan Timur (Kaltim) yang berstatus sebagai jalan nasional.
Oleh karena itu, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun menjelaskan, Pemprov Kaltim tidak bisa serta merta menangani hal tersebut. Sebab, kewenangannya di tangan pemerintah pusat.
“Kalau wilayah kewenangan provinsi insyaallah semua tuntas,” ujarnya di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda belum lama ini.
Ia menyebutkan, jalan di wilayah selatan seperti Palaran – Sanga-Sanga, Sanga-Sanga-Dondang, Dondang-Muara Jawa, Muara Jawa-Samboja dan Samboja-Balikpapan sudah mulus.
“Dari patung lembus, simpang patung lembus ke arah Sebulu-Muara Kaman sudah bagus. Hampir semua kalau tugas provinsi sudah tuntas,” jelasnya.
Sebagai informasi, dalam rangka mencegah potensi kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran, Pemkab Kubar mengeluarkan kebijakan yang membatasasi operasional kendaraan berat seperti truk pengangkut batu bara dan kelapa sawit.
Kendaraan tersebut dilarang melintas pada siang hari selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025 dan boleh beroperasi pada pukul 22.00 Wita hingga 05.00 Wita.
Politikus PDI-P itu mengimbau para pengguna jalan, para pemudik dan yang sedang berlibur untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Meski jalanan sudah diperbaiki, kondisi cuaca juga menjadi faktor rawan kecelakaan.
“Tanah kita juga cenderung labil, khawatirnya ada lubang-lubang baru di jalan,” tuturnya.
Ia menambahkan, masih ada beberapa paket pekerjaan perbaikan jalan dari Samboja ke Muara Jawa dan di Marang Kayu arah Bontang.

