Samarinda – Penetapan nama ibu kota negara (IKN) baru yang terletak di Kaltim bernama ‘Nusantara’ mendapat respon beragam dari sejumlah pihak termasuk akademisi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda S Roy Hendrayanto. Ia meyakini bahwa pemilihan nama tersebut pastinya telah melalui banyak pertimbangan.
“Saya sepakat nama Nusantara, dan itu perlu diapresiasi tinggi. Tentu ini telah melewati banyak pertimbangan matang termasuk pada aspek historis,” ungkap pria yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Hukum dan Perundangan DPD PDI-Perjuangan Kaltim, Selasa (18/1/2022) ditemui Narasi.co.
Sebab pemilihan nama Nusantara sama halnya dengan penetapan ikon IKN yakni burung garuda. Maksudnya, IKN memang ditetapkan di wilayah Kaltim yang juga terdapat burung khas daerah yaitu burung enggang. Namun bukan berarti ikon IKN harus menjadi burung enggang.
Apalagi garuda melambangkan simbol kekuatan dan bahkan merupakan semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang diatur dalam Pasal 36A UUD 1945 setelah amandemen.
“Ini sudah benar, sama halnya dengan penetapan ikon burung garuda,” ulasnya.
Sehingga nama Nusantara dinilai telah melingkupi setiap daerah dari Sabang sampai Merauke dan diharapkan bisa menjadi pengayom.
“Tidak ada nama yang bisa mengayomi selain Nusantara dan diharapkan bisa mengayomi dari Sabang sampai Merauke,” tegasnya.

