CIREBON – Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku Pembina Kemitraan Pesantren Indonesia (PK-Tren Indonesia) bersama Ketua Pertimbangan KH Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Khalaqoh Nasional ke-4 PK-Tren Indonesia yang berlangsung pada 25-27 Agustus 2025 di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon.
Acara ini akan dihadiri sekitar 700–1.000 pengasuh pondok pesantren dari seluruh Indonesia.
Panitia penyelenggara, KH Tb Masnum, menyampaikan bahwa pengurus PK-Tren Indonesia sebelumnya telah dikukuhkan di Masjid Istiqlal Jakarta pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Pemilihan lokasi tersebut, katanya, sarat makna karena penamaan di Masjid Istiqlal identik dengan semangat kemandirian, yang juga menjadi ciri khas pondok pesantren.
“Pondok pesantren memiliki kemandirian dalam segala hal. Saat ini jumlahnya mencapai 42 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas KH Tb Masnum.
Rakernas kali ini mengangkat tema “Peradaban Baru dalam Ekosistem Pondok Pesantren Indonesia.”
Menurut KH Tb Masnum, tema tersebut merupakan ajakan untuk menjadikan pesantren sebagai pusat kebangkitan Islam Nusantara: berakar pada tradisi, namun tetap adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ia menegaskan, pesantren tidak boleh hanya menjadi “penonton”, melainkan harus dipersiapkan sebagai aktor utama dalam membentuk masa depan yang mandiri, kolaboratif, dan berpengaruh secara global.
“Pondok pesantren tetap menjaga tradisi, syarat keilmuan, dan intelektual Islam, khususnya warisan ulama Nusantara. Namun, pesantren juga harus melakukan transformasi agar mampu menjawab tantangan zaman,” katanya.
Selain itu, KH Tb Masnum mengingatkan pentingnya menjaga dua pilar utama pesantren: keislaman dan keindonesiaan.
“Hubbul wathan (cinta tanah air) harus terus ditanamkan kepada para santri, bersamaan dengan menjaga nilai-nilai keislaman,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, KH Tb Masnum didampingi sejumlah tokoh, di antaranya KH Ilyas Marwal, KH Husnul Amal, Buya Idrianto, dan Yana Karyana.

