SAMARINDA: Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyatakan keyakinannya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi desa melalui pengembangan koperasi.
Menurut Budi, PKK memiliki potensi besar sebagai motor penggerak program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Seluruh koperasi desa akan menjadi motor pergerakan ekonomi di desa. Karena itu, peran perempuan menjadi semakin penting,” ujar Budi saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK Tahun 2025 yang digelar di Plenary Hall Convention Center Samarinda, Selasa 8 Juli 2025.
Ia menekankan bahwa koperasi bukan hanya badan usaha, tetapi juga perwujudan ideologi ekonomi bangsa sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Karena itu, seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok-kelompok PKK, diharapkan terlibat dalam membangun sistem koperasi yang kuat dan inklusif.
“Koperasi adalah bentuk nyata dari demokrasi ekonomi. PKK harus menjadi bagian utama dari gerakan ini untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Mengutip data tahun 2024, Budi mengungkapkan terdapat 131.617 koperasi aktif di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 29,8 juta orang. Namun, total aset koperasi baru menyentuh Rp298 triliun angka yang menurutnya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi bangsa.
Ia juga menyampaikan bahwa hampir separuh dari total anggota koperasi merupakan perempuan, dengan 49 persen anggota dan 38 persen karyawan koperasi berasal dari kalangan perempuan. Namun, hanya 20 persen perempuan yang berada di posisi manajerial atas dan 22 persen di level menengah.
“Ini yang harus kita ubah. Perempuan tidak cukup hanya terlibat di operasional. Mereka harus hadir dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.
Di sisi lain, Budi juga mencatat terdapat lebih dari 10 ribu koperasi perempuan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Konsentrasi terbanyak berada di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Jumlah koperasi perempuan ini menunjukkan kekuatan ekonomi yang luar biasa. PKK dapat memainkan peran penting untuk memperluas dan memperkuat gerakan ini,” tambahnya.
Budi Arie berharap Rakernas X PKK 2025 menjadi ruang lahirnya kolaborasi nyata antara PKK, pemerintah daerah, dan kementeriannya dalam mendorong percepatan ekonomi desa melalui koperasi. Ia juga menyambut baik keterlibatan aktif TP PKK dalam mendukung program-program nasional.
“Kalau semua bergerak bersama, saya yakin ekonomi desa bisa bangkit lebih cepat dan kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan,” pungkasnya.
Rakernas X PKK 2025 mengangkat tema “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas” dan dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari seluruh Indonesia, termasuk jajaran kementerian, TP PKK provinsi, serta kabupaten/kota. Kegiatan ini juga membahas dokumen strategis nasional untuk arah gerakan PKK hingga 2029.

