KUKAR : Taman Tanjong di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi daya tarik baru bagi warga yang ingin menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Sejak dibuka pada 27 Maret lalu, taman yang berlokasi di depan Museum Mulawarman ini ramai dipenuhi pengunjung saat sore sebelum matahari terbenam hingga malam hari.
Memiliki konsep yang hampir mirip dengan Teras Samarinda, Taman Tanjong tampak lebih lebih hidup. Sebab,area parkirnya tak jauh serta lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berderet.
Untuk menggelar dagangan di sana, para pemilik usaha hanya berkewajiban membayar retribusi Rp10 ribu per hari. Kesan merakyat pun muncul dibandingkan dengan Taman Samarendah yang UMKM-nya terkesan eksklusif.
Diana Maya Sari, salah satu pelaku UMKM yang berjualan di kawasan itu mengaku penjualannya sangat berpengaruh dengan hadirnya wisata ini.
“Sebelumnya saya jualan di ujung, pindah di sini karena ada wisata dan di situ juga sudah ada yang menempati. Pendapatanya jadi berpengaruh dibanding tempat sebelumnya karena di sini ramai,” ujarnya di Taman Tanjong, Tenggarong, Kukar, Sabtu, 19 April 2025.
Sebagai informasi, lapak milik Diana yang sudah setahun ini bernama Kedai Barokah dengan slogan “Makan banyak, tetap hemat!”.
Kedai Barokah menjual berbagi menu mulai dari pentol kuah/rebus Rp10.000. Bakso, nasi sup, soto banjar, nasi ayam kare dan nasi kuning semua di harga Rp15.000 per porsi.
“Alhamdulillah, pendapatan per hari Rp700-800 ribu. Setiap hari jualan, tapi kadang malam Jumat dan malam Selasa libur,” ungkap perempuan berusia 35 tahun itu.
Tak hanya UMKM, taman ini juga diramaikan penyewaan skuter, sepeda listrik dan mainan untuk anak-anak seperti odong-odong, melukis dan rumah balon.
Semakin malam, Taman Tanjong semakin dipenuhi pengunjung. Terlebih, saat malam hari para pengunjung dapat melihat keindahan kerlap kerlip lampu jembatan.
Tak hanya warga lokal, mereka dari daerah tetangga seperti Samarinda juga tertarik menikmati suasana di ikon baru Ibu Kota Kukar ini.

