
KUKAR : Antusiasme warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, terhadap layanan pemeriksaan kesehatan gratis menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Hingga awal April 2025, tercatat sebanyak 1.528 warga telah mendaftarkan diri, dan 1.236 di antaranya telah menjalani pemeriksaan.
Peningkatan ini menjadi cerminan dari perubahan pola pikir masyarakat dalam menyikapi pentingnya deteksi dini penyakit dan kemudahan akses terhadap layanan kesehatan.
Lonjakan partisipasi ini tak lepas dari langkah progresif yang diambil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, yang kini membuka layanan kesehatan dasar secara gratis. Tak lagi menunggu momen seremonial seperti ulang tahun daerah atau program dari pemerintah pusat, masyarakat kini dapat memeriksakan kesehatannya kapan saja.
“Dengan langkah ini, deteksi dini penyakit menjadi lebih mudah dan akses layanan kesehatan dapat terjangkau semakin luas,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar, saat dihubungi Narasi.co pada Kamis, 10 April 2025.
Kebijakan ini sekaligus menjadi koreksi atas pendekatan sebelumnya yang bersifat seremonial dan terbatas. Dulu, pemeriksaan kesehatan gratis hanya tersedia dalam momen tertentu, sehingga tak menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kini, melalui integrasi sistem digital dengan aplikasi Satu Sehat dan optimalisasi peran Puskesmas, layanan kesehatan menjadi lebih sistematis, menyeluruh, dan inklusif.
Masyarakat cukup mendaftar melalui aplikasi tersebut. Setelah itu, fasilitas kesehatan akan menyesuaikan jumlah tenaga medis dan peralatan sesuai dengan jumlah pendaftar harian.
“Lebih baik jika peserta sudah memiliki BPJS Kesehatan, karena akan memudahkan proses antrean serta memfasilitasi layanan lanjutan bila ditemukan indikasi penyakit,” ujar Kusnandar.
Menurutnya, layanan pengobatan lanjutan memang bersifat gratis, namun tetap menuntut ketertiban administrasi. Warga yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan terdaftar dalam BPJS Kesehatan akan memperoleh penjaminan pengobatan sesuai kelas yang dimiliki.
“Bagi warga yang belum memiliki kelas 3, pemerintah daerah akan menanggung biaya melalui mekanisme subsidi,” sambungannya.
Selain itu, warga yang memiliki NIK Kalimantan Timur juga dapat memanfaatkan program jaminan kesehatan dari Pemerintah Provinsi, yang menjadi bagian dari sinergi antarlembaga dalam memperluas layanan dasar kesehatan.
Jenis layanan yang tersedia pun cukup lengkap. Pemeriksaan mencakup cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta konsultasi gizi dengan tenaga ahli. Pemeriksaan juga menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, hingga lanjut usia.
“Pelayanan ini kami rancang agar menjangkau semua kalangan, dari yang muda hingga yang tua, dari yang sehat hingga yang berisiko,” jelas Kusnandar.
Dalam jangka panjang, program ini diproyeksikan akan memperkuat upaya promotif dan preventif dalam sistem pelayanan kesehatan daerah, dua pendekatan yang selama ini kerap terpinggirkan oleh orientasi kuratif yang menyedot lebih banyak anggaran.
Kusnandar mengajak seluruh warga Kukar untuk memanfaatkan fasilitas ini secara aktif.
“Yang terpenting, jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan. Semakin dini suatu penyakit terdeteksi, semakin baik pula peluang untuk ditangani,” pungkasnya. (Adv)

