
KUKAR : Dalam suasana hangat dan penuh keberkahan pascai Idulfitri 1446 Hijriah, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menggelar silaturahmi dan halal bihalal bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten tersebut, Minggu, 6 April 2025.
Acara yang berlangsung di Pendopo Bupati Kukar itu bukan semata pertemuan seremonial tahunan.
Namun, menjadi titik temu komitmen moral dan kerja kolaboratif antara pemerintah daerah dengan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut.
Di hadapan para tokoh agama dan tamu undangan yang hadir, Edi Damansyah menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada keluarga besar NU Kukar.
Ia menilai, kehadiran dan kontribusi NU tidak sekadar pelengkap dalam pembangunan keumatan. Namun, juga menjadi mitra strategis dalam mengawal program-program religius di Kukar.
“Saya merasakan, baik secara pribadi maupun dalam kapasitas sebagai bupati, bahwa peran NU sangat besar. NU tidak hanya hadir, tapi juga ikut mendorong arah pembangunan keagamaan yang selaras dengan visi Kukar Idaman,” ujar Edi Damansyah.
Ia yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kukar itu menjelaskan bahwa program Kukar Idaman dalam RPJMD 2021–2026 menempatkan dimensi keagamaan sebagai salah satu prioritas utama.
Salah satu program unggulan pemerintah kabupaten di bidang keagamaan adalah Kukar Berkah. Adapun kegiatannya meliputi revitalisasi rumah ibadah serta penguatan nilai-nilai spiritual masyarakat melalui Gerakan Etam Mengaji (GEMA).
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, pemerintah juga meningkatkan bantuan dana operasional bagi pesantren. Tahun ini, jumlah pesantren penerima bantuan meningkat dari 42 menjadi 48 lembaga. Masing-masing di antaranya mendapatkan dana sebesar Rp100 juta.
Selain memberikan dukungan finansial, Pemkab Kukar juga menaruh perhatian besar pada penguatan sumber daya manusia di bidang keislaman.
Melalui program Satu Desa Satu Hafiz Quran dan Dai Masuk Desa, pemerintah berupaya menghadirkan tokoh-tokoh agama di tengah masyarakat akar rumput.
Tak berhenti di situ, transformasi juga terjadi pada program Dai Masuk Desa yang kini berevolusi menjadi Dai Pembangunan. Perubahan nomenklatur ini bukan sekadar simbolik, melainkan mencerminkan perluasan peran para dai dalam pembangunan manusia yang utuh, meliputi aspek spiritual, sosial, maupun intelektual.
Bupati Edi menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah lama menjadi fondasi pembentukan karakter masyarakat Kukar.
Di akhir sambutannya, Bupati Edi menyampaikan Selamat Idulfitri kepada seluruh warga Kukar.
Dengan wajah teduh, ia pun mengucapkan maaf lahir dan batin seraya mengajak seluruh elemen masyarakat merawat semangat kebersamaan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, saya, istri dan anak saya, mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin,” ucapnya, menutup sambutan.
Sebelumnya, Ketua PCNU Kukar KH Muhammad Askin Bahar mengingatkan pentingnya menjaga keteguhan hati dalam menjalani kehidupan sosial, terutama di era yang penuh distraksi ini.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga NU, untuk tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat melemahkan semangat kebangsaan dan keagamaan.
“Jangan terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik. Mari kita jaga niat dan hati agar tetap istiqamah dalam kebaikan,” tuturnya mengajak. (Adv)

