KALTIM : Kalimantan Timur (Kaltim) tak hanya menyambut tahun baru setiap Januari, tetapi juga merayakan momen bersejarah sebagai provinsi yang telah berdiri sejak 1957.
Memasuki usia ke-68 pada 9 Januari mendatang, provinsi yang terkenal dengan julukan ‘Benua Etam’ serta kekayaan sumber daya alamnya ini siap merayakan hari jadinya dengan berbagai rangkaian kegiatan meriah.
Awal Mula Kalimantan Timur
Berbicara tentang Kaltim tak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di tanahnya.
Mengutip dari Laman Pemprov Kaltim, sebelum dihuni oleh penduduk dari berbagai suku, wilayah ini telah menjadi saksi lahirnya kerajaan seperti Kerajaan Kutai, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kesultanan Pasir, hingga Kesultanan Bulungan.
Bahkan, Hikayat Banjar mencatat bahwa Kaltim merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Banjar sejak era Hindu.
Pada abad ke-17, Sultan Mustain Billah dari Banjar memberikan izin kepada Sultan Makassar untuk menggunakan wilayah Kaltim sebagai pusat perdagangan. Perjanjian ini membuka pintu masuk bagi etnis-etnis dari Sulawesi Selatan, yang turut memengaruhi perkembangan budaya di Kaltim.
Namun, perjalanan Kaltim menuju status administrasi modern mulai terlihat sejak 1787, ketika Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan wilayah ini kepada VOC Belanda.
Pada awal abad ke-19, melalui traktat yang ditandatangani Sultan Sulaiman, Kaltim sepenuhnya berada di bawah kendali Hindia Belanda.
Lahirnya Provinsi Kalimantan Timur
Sebelum menjadi provinsi, Kalimantan Timur adalah salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan. Aspirasi masyarakat yang menginginkan pemekaran wilayah akhirnya terwujud pada tahun 1956 melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956.
Undang-undang ini menetapkan pemekaran Kalimantan menjadi tiga provinsi: Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur resmi berdiri sebagai provinsi pada 1 Januari 1957, dengan Samarinda sebagai ibu kota. Pemerintah kemudian menetapkan 9 Januari 1957 sebagai hari jadi provinsi ini, bertepatan dengan pelantikan gubernur pertamanya, A.P.T. Pranoto.
Kaltim dalam Perspektif Ekologis dan Historis
Selain menjadi kesatuan administratif, Kalimantan Timur juga memiliki peran penting sebagai kesatuan ekologis dan historis. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi, gas alam, dan batu bara, yang telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Namun, di balik kekayaan ini, tantangan menjaga keseimbangan lingkungan tetap menjadi prioritas.
Sebagai salah satu wilayah dengan jejak sejarah panjang, Kaltim juga menyimpan potensi budaya yang luar biasa.
Pengaruh kerajaan-kerajaan lokal, budaya suku asli seperti Dayak, dan interaksi dengan pendatang dari luar pulau menciptakan kekayaan tradisi yang unik.
Langkah Baru Membangun Kaltim untuk Nusantara
Kini, Kalimantan Timur memasuki babak baru dalam sejarahnya. Penetapan sebagian wilayahnya, yakni di Penajam Paser Utara sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tonggak penting. Peran Kaltim tidak hanya sebagai pusat sumber daya alam, tetapi juga sebagai poros pembangunan nasional di masa depan.
Di usia ke-68, Kaltim terus menunjukkan komitmen untuk tumbuh sebagai provinsi yang tidak hanya maju dalam pembangunan, tetapi juga menjaga kelestarian alamnya.
Tahun 2025 ini, perayaan HUT Kaltim akan berlangsung dengan rangkaian acara menarik yang memadukan unsur sejarah, budaya, hingga inovasi pembangunan.
Rangkaian Agenda HUT Kaltim ke-68
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kaltim, rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-68 Kalimantan Timur meliputi Upacara Peringatan HUT di halaman Kantor Gubernur Kaltim dan dirangkai dengan pembukan Pesta Rakyat Kaltim (PRK) 2025.
Setelah itu, pada 9 Januari 2025, rombongan Pj Gubernur Akmal Malik melakukan penanaman benih padi di lahan eks tambang Batu Bara PT BBE bersama Band Slank di kawasan Berambai, Kecamatan Samarinda Utara.
Dalam rangkaian HUT ke-68 Provinsi Kaltim juga digelar Rapat Paripurna DPRD Kaltim dengan agenda penyerahan penghargaan kepada tokoh berjasa, sebanyak 27 penerima, pada 8 Januari 2025
Selanjutnya, rangkaian HUT, juga dimeriahkan dengan perhelatan sepeda santai, pada Sabtu 11 Januari 2025. Dan pada Minggu 12 Januari 2025 digelar jalan santai yang dipusatkan di Gelora Kadrie Oening Samarinda.
Pesta Rakyat Kaltim (PRK) menjadi acara utama yang digelar pada 9–12 Januari 2025 di Golera Karrie Oening Samarinda.
PRK menghadirkan berbagai aktivitas, mulai dari stan kuliner, wastra, dan kriya, hingga panggung hiburan yang menampilkan Slank dan Ndar Boy, serta pertunjukan seni budaya khas Kaltim.
“Mari kita bersama-sama merayakan hari jadi ke-68 Kaltim dengan semangat membangun untuk Nusantara,” ucap Sekda Sri Wahyuni saat memimpin rapat finalisasi konsep acara HUT Kaltim, Jumat (3/1/2025).
Peringatan hari jadi ke-68 ini diharapkan menjadi momentum refleksi untuk terus melanjutkan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menjaga kearifan lokal di tengah modernisasi.(*)

