JAKARTA : Sesuai hasil survei diperkirakan sekitar 110 juta orang bergerak atau berpindah tempat pada arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Karena itu, menjadi program Pemerintah yang harus dimitigasi di tengah cuaca ekstrim menjelang Nataru.
Menurut Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, pihaknya memitigasi kepadatan arus lalu lintas jelang Nataru dengan membagi dua gelombang arus mudik.
“Arus mudik Nataru 2024/2025 , terjadi dua gelombang. Sedangkan arus balik terjadi di awal 2025,” kata Ahmad Yani.
Hal itu disampaikan saat memaparkan kesiapan Kementerian Perhubungan Dalam Penyelenggaraan Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Kementerian Perhubungan, Kamis (12/12/2024).
Menjawab pertanyaan, Ahmad Yani mengatakan arus mudik di darat diperkirakan sekitar 21 hingga 24 Desember 2024.
“Ini puncak pertama, menyusul keduanya pada 30 Desember 2024,” jelas Ahmad Yani.
Untuk darat, selama arus mudik dan balik pihaknya akan menyediakan posko di beberapa titik, untuk mempermudah dan memancarkan perjalanan mudik Nataru.
Lebih jauh dijelaskan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), arus balik berlangsung sampai 5 Januari 2025 sehinggabposko Kemenhub terus beroperasi hingga waktu yang ditentukan.
“Terkait kelancaran, akan ada kerjasama dan berkoordinasi dengan polisi dalam mengatur arus pengguna jalan agar ada kenyamanan masyarakat dalam berkendaran,” ujarnya.
Sedangkan menyangkut program mudik gratis, dikatakan untuk Perhubungan Darat meliputi 11 rute tujuan mudik dari Jakarta.
Masing-masing ke Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang,Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Madiun, Malang dan Kediri dengan 88 unit bus dan 2 unit truk mengangkut 3.500 penumpang.
Juga disediakan kantong-kantong parkir dan buffer zone di akses ke pelabuhan penyeberangan.
Juga pemberlakuan delaying system, pemberian ijin insidentil perusahaan bus.
Termasuk pemberlakuan contra flow serta kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.(*)

