JAKARTA : Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Laut, tetap mengusulkan anggaran untuk melanjutkan program Tol Laut dalam tahun anggaran 2025.
Hal ini karena program tersebut, secara realistis sudah mengurai keterisolasian daerah-daerah terjatuh yang selama ini tertinggal.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, menjawab pertanyaan dalam acara Coffee Morning bersama wartawan Forwahub, di Kementerian Perhubungan, Selasa (8/10/2024).
Meski berganti kepemimpinan, lanjut Capt. Antoni, program Tol Laut tetap dilanjutkan dalam tahun anggaran 2025.
Alasannya, dalam rentang waktu 10 tahun ini, program Tol Laut telah berhasil melayani hingga 39 trayek dari semula hanya tiga trayek saja di awal pelaksanaan pada 2015.
Bahkan, hingga kini masih banyak daerah yang minta agar Tol Laut juga menyinggahi pelabuhannya.
Namun sejauh ini, permohonan-permohonan yang masuk ke Ditjen Hubla, belum bisa memenuhi permintaan tersebut.
Selain karena keterbatasan kapal, juga ke dalam lain yang kewenangannya ada pada masing-masing Pemda.
Perlu diketahui, kata Dirjen Capt.Antoni, urusan transportasi laut tidak hanya menjadi tanggung jawab, Perhubungan Laut saja. Tapi keterkaitannya sangat kompleks, dan kelancaran ya harus ada campur tangan institusi lain, Kementerian Perdagangan misalnya.
Capt. Antoni mengaku, sebagai negara kepulauan semua pemerintah daerah mengharapkan ke bagian layanan Tol Laut.
Jadi intinya, menurut Capt. Antoni, Tol Laut di Direktorat Perhubungan Laut merupakan program unggulan yang harus dilanjutkan.
“Rencana anggaran untuk Tol Laut 2025 sudah masuk dalam usulan anggaran yaitu sebesar Rp1,124 triliun,” jelas Capt. Antoni.
Hal ini karena Tol Laut mampu menekan disparitas harga kebutuhan pokok di daerah tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto berharap, Tol Laut dapat terus berjalan dan bisa memenuhi dan jangkauan pelayanannya semakin diperluas.
Dengan meluaskan layanan maka diharapkan juga dapat menambah armada dan operator yang menjalankan program Tol Laut.
Saat ini yang mendapat tugas melaksanakan Tol Laut masing-masing PT Pelni, PT Djakarta Dlyoid dan PT ASDP Indonesia Ferry.
“Mungkin tahun 2025, akan ada tambahan armada dari PT Samudra Indonesia,” tutur Hartanto.(*)

