CHUNCHEON: Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa menegaskan bahwa Partai Demokrat bukanlah partai kaleng-kaleng.
Partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki pengalaman memimpin pembangunan nasional selama satu dekade dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
“Sebagai partai dengan sistem kaderisasi yang terukur, banyak kader Partai Demokrat yang siap berperan aktif dalam pembangunan daerah, termasuk di Sumatera Utara,” ujar Teguh dalam keterangannya dari Chuncheon, Provinsi Gangwon, Korea Selatan, Senin (24/6/2024).
Teguh merupakan satu dari tiga nama yang diusulkan Partai Demokrat untuk mendampingi Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut 2024.
Awalnya, hanya nama Teguh yang muncul setelah Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menugaskannya maju sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Bobby Nasution pada akhir Mei lalu.
Mantan Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) itu juga sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang mendukung duet Bobby-Teguh.
Namun, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kemudian mengumumkan dua nama lain yang juga berpeluang dipasangkan dengan Bobby Nasution, yaitu Ketua DPD Partai Demokrat Sumut M. Lokot Nasution dan mantan Bupati Tapsel yang kini anggota DPR RI Ongku P. Hasibuan.
Teguh tidak mempermasalahkan adanya tiga nama yang diusulkan.
“Ini bukti bahwa Partai Demokrat memiliki banyak kader mumpuni,” kata pria kelahiran Medan tersebut.
Menurutnya, meski hanya memiliki lima kursi di DPRD Sumut, kekuatan utama Partai Demokrat terletak pada sistem kaderisasi yang baik dan bekal keberhasilan Pak SBY memimpin Indonesia dari 2004 sampai 2014. Ini ideal untuk mendampingi pemerintahan Mas Bobby.
Saat ini, Teguh fokus mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat Sumatera Utara melalui jaringan relawan, alumni SMAN 1 Medan, Pramuka dan Paskibraka Sumut.
“Saya dibantu oleh teman-teman yang pernah berkegiatan bersama saya,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Korea Selatan ini pun digunakan Teguh untuk memantapkan model pembangunan berkelanjutan yang memanfaatkan potensi alam dan kebudayaan masyarakat Sumatera Utara.
Teguh sudah puluhan kali melakukan studi ke Korea. Menurutnya, model pembangunan daerah di Korea Selatan dapat diterapkan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Kali ini Teguh berkunjung ke Kota Seoul, Provinsi Gangwon dan Provinsi Gangneung.(*)

