Samarinda – World Health Organization (WHO) meminta seluruh negara untuk melakukan moratorium (penundaan) vaksin booster Covid-19 hingga september mendatang. Demikian penegasan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam kanal resmi youtube World Health Organization, Kamis (5/8/2021).
Dikatakannya, sejauh ini sudah lebih dari 4 miliar dosis vaksin telah diberikan dan disebar di seluruh dunia. Dan lebih dari 80 persen vaksin sudah disalurkan ke negara yang tingkat keberhasilan ekonominya tinggi atau menengah ke atas meski jumlah mereka kurang dari setengah populasi di dunia.
“Saya memahami keprihatinan semua pemerintah yang mau melindungi warga mereka dari varian delta,” ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Kendati demikian, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan jika pihak manapun tidak seharusnya mengizinkan negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi, sementara orang-orang paling rentan di dunia tetap tidak terlindungi.
Oleh sebab itu, Tedros menegaskan sistem penyaluran vaksin harus diubah. Dari mayoritas masuk ke negara penghasilan tinggi ke mayoritas negara berpenghasilan rendah.
Moratorium booster ini diharapkan setidaknya hingga akhir september. Setidaknya 10 persen dari populasi di setiap negara dapat menyelesaikan tahap vaksinasi.
Di sisi lain, Tedros mengatakan untuk mewujudkan itu, WHO membutuhkan kerja sama semua pihak. Terutama segelintir negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin global.
“Untuk mewujudkan itu kami membutuhkan kerja sama semua pihak terutama beberapa negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin global,” harapnya.

